Posts

Showing posts with the label pantun

Guru Dan Buku

Guru itu yang membagikan ilmunya kepada semua orang yang ingin menerimanya (Muridnya), sebab sebelum kita ada dia telah lebih dulu mempelajari hal yang belum kita ketahui seandainya kita yang telah mempelajari terlebih dahulu mungkin kita yang akan membagikan pengetahuan kita yang telah kita lalui selama kita mempelajarinya. Guru juga adalah pendidik yang akan memberikan arahan tentang hal yang buruk terhadap kita dan hal yang baik, namun tidak menuntut kemungkinan guru tidak pernah salah, dan guru tidak akan jauh kemungkinan jika tidak pernah marah, karena hal yang tidak pernah marah kepadak kita ialah buku, dan sebaik-baiknya guru ialah buku, kenapa demikian .? coba kita bayangkan saat kita masih ada di bangku SD, SMP dab SMA saat kita di sekolah dan guru kita tidak masuk kita disuruh membaca buku atau mengerjakan soal di buku, dan saat kita pulang ke rumah buku itu terkadang kita buang dan kita hiraukan, apakah buku marah kepada kita .? di buangpun sang buku akan diam saja, di baka...

Kata Hidup

HIDUP Hidup bukanlah senetron Yang bisa di khayalkan Bukan pula tayangan komedi Yang harus kita tertawakan Hidup suatu perjalanan Yang perlu kita pertaruhkan Bertaruh untuk menang Mati untuk di kenang Hidup untuk bercerita Cerita masa lalu yang terlewati Cerita hari ini kita jalani Hari esok yang harus di perbaiki

Puisi Malam

MALAMKU BERLALU Malamku telah berlalu Hanya bisa terangan indahmu Kini pagi datang menyambut kan ku tapaki hari ini angin bertiup se akan ingin berkata ku datang lagi menghampirimu ku ingin lagi mengadu padamu tentang semua yang ku hadapi kini entah apakah masih bisa ku rasa lagi hangatnya tubuhmu memelukku lembut belaianmu bak permadani semoga kita bertemu lagi wahai malam

Puisi Terhina

TERHINA Caci Aku jika hidupku tak semewah dirimu puaskan segala ocehan mulutmu hina aku sampai ku tak dapat bangkit lagi jika kau senang melakukannya umpatlah aku karena hidupmu lebih baik dariku sampai ku terjatuh dan tertatih terhina bukan sakit sehari tubuh terluka darah mengering terluka hati darah terpendam

Puisi Hanya Kamu

HANYA KAMU Disini aku masih merindu Kisah terindah sewaktu dulu Sedih senang kita jalani Tertawa gembira yang terasa Kasih kau masih yang dulu Manis dan lembut itu ku rindu Tawa bahagia masih ku ingat Apakah mungkin semua berakhir Mana mungkin semua berlalu Sedang kita masih merindu Apa mungkin semua berhenti Saat kita saling menyayangi

Puisi Milik Kita

MILIK KITA Tanpamu aku bukanlah siapa-siapa Denganmu kita memiliki cinta Cinta terpaut dalam kebahagian Tanpamu ketenanganku bukanlah arti Sayang ini milikmu Hanya denganmu itu ku mau Berbagi kasih, Cinta dan sayang Ini milik kita berdua Sayang kita bukanlah sekedar janji Bukan hanya kata tak berarti Namun kita akan selalu bersama Karena kita yang mengikat cinta

Puisi Cinta Kasih

CINTA KASIH Apakah aku berguna...? Adakah kau bahagia...? Sebaris kata belum kau jawab Mungkin esok kau menerimanya Kasih... Kata cinta yang selalu kau dengar Esok pagi pasti akan kau rindu Sejak malam terbit mentari Cinta... Kata ini masih ku simpan Janji itu masih ku ingat Seakan semuanya tak akan berpisah

Puisi Rindu Bermula

RINDU BERMULA Malam... Adakah kau dengar bisik angin Kian jauh dan malah pergi Mendekat lalu pergi Hati... Apa kau masih bersama Rangkaian kata yang pernah kau ucap Bisikan rindu dulu kau dengar Pagi... Apakah mentari masih terbit Bersinar lalu terbenam Hanya sekedar memberi kabar Sayang... Akankah itu kau...? Setelah malam ku mimpi Setelah pagi ku rindu

Puisi Maafkan Aku Kasih

MAAFKAN AKU KASIH Aku harus bagaimana...? Aku masih tak mengerti Apa yang harus kulakukan...? Entah aku masih bertanya Terdiam hanya sendiri Aku masih tak mengerti Apalagi yang bisa kuberikan Untuk membuatmu bahagia Maafkan aku bila mencintaimu Maafkan diriku jika membuatmu terluka Hanya satu yang kupunya Aku milikmu sekarang dan selamanya

Puisi Ampuni Aku Mencintainya

AMPUNI AKU MENCINTAINYA Tuhan.. demi menatap matanya aku rela melemahkan nafasku hanya untuk bicara padanya aku rela terluka Oh Tuhan, aku jatuh cinta padanya pemilik rupa yang bersahaja mata biru yang teduh memandang bibir tipis yang manis saat tersenyum. Tuhan kau menciptakannya begitu sempurna hingga tiada daya aku menolaknya maka ampunilah aku mencintainya

Puisi Sisa Akhirnya

Sisa Akhirnya Seperti angin datang berhembus Laksana gemintang indah dilihat Lantas aku bisa apa...? Aku hanya noda yang tak terlihat Waktuku masih tersisa Sisa nafasku masih berhembus Namun apa aku bisa bertahan Dalam pahitnya hidup tersakiti

Puisi Entahlah

Entahlah Masih ku ingat hari itu Hari yang telah berlalu Tersimpan masih di kalbu Burung ku lihat terbang Diombang air ku tenggelam Entah, ini ilusi atau Fatamorgana Pagi ku masih terasa hangat Malam ku terasa hampa Apakah aku sendiri .? Atau ku hanya berteman sepi .? Entahlah Duri masih tersisa panas kian membara Masihkah akan berdiri Meski akhirnya akan terjatuh

Puisi Waktu Itu

Waktu Itu Angin semakin terdengar Seakan ia ingin menyapa Tapi aku tak tahu Harus dari mana cerita ini kujalani Sekarang pagi Esok akan terbit pagi lagi Kapankah semua berakhir Jika harus meratapi hari kemaren Masih saja kuingat Senyuman itu dalam bibirnya Saat menatap elok sang bunga Kuharap tak ada yang memetiknya Aku masih disini Terdiam entah mengapa Lesuh seakan hampa Lantas harus bagaimana

Puisi Masih Yang Dulu

Masih Yang Dulu Masih saja kuingat hari itu Dalam tangis kuberdoa Dalam rindu kubertanya Mana jalan yang kau pilih Terhenti seakan tiada arti Namun apalah daya Kita terlahir berbeda Hanya cintalah yang bisa kita bina Kasih Rasa ini akan selalu sama Walau terkadang kau dan aku berbeda

Puisi Hanya Untukmu

Hanya Untukmu Terbangun malam dingin Diam terasa mati Hampa tak menentu Arah mana yang akan kutempuh Mencari sebuah makna Dalam secercah harapan Mungkin setetes embunpun tersimpan Tapi kemana akan kutemui Kasih aku masih disini Menantimu hanya keinginan Memilikimu semua kemauanku Hanya kamu dan dirimu satu

Puisi Sejenak Mengenang

Sejenak Mengenang Masih selalu teringat Wajah itu terlalu terang Untuk kulihat Untuk kusapa Rasa ini masih tersimpan Entah sampai kapan Hanya hati ini yang tahu Hanya tubuh ini yang mengerti Andai waktu bisa terulang Aku akan meminta seribu tahun lagi Agar kau tahu Agar kau mengerti

Puisi Andai Jika

Andai Jika Jika masih ada kesempatan Aku ingin meminta Sebelum nafas ini tertinggal Sebelum raga ini terpisah Andai saja tak ada lagi waktu Izinkanlah aku mengadu Tentang semua yang tersimpan Dari yang nyata hingga yang tak terlihat Setelah aku tahu Mungkin ku kehilangan waktu Saat muda yang terlewati Saat tua yang tak berarti

Puisi Permintaan

PERMINTA AN Malam masih terasa Hati seakan hampa Entah harus bagaimana Mengertipun masih tak bisa Mungkin jika ku tanya Satu katapun tak tersisa Apa yang akan kulakukan Apa yang bisa kuberikan Jika masih tersisa Izinkanlah untuk kupinta Sebuah kata yang tak beralasan Berikanlah segenap hatimu padaku

Puisi Mencari Kebenaran

Mencari Kebenaran Laksana air ku bagai setetes Batu membeku seakan tak mungkin rapuh Aku berharap satu yang ku mau Hanya denganmu kuyakin mampu Lintasan gemuruh seakan berlalu Hati yang hampa telah kuisi Kubuka lembaran baru lagi Karena sang pecinta datang menghampiri Aku diam seolah kaku Saat kau tak lagi denganku Hadir sebagai penyejuk kalbu Tak ingin semuanya berlalu

Puisi Harapan

HARAPAN Sejenak kuterhenti Entah kemana harus menapaki Kakiku terasa letih Bersuarapun tak sanggup lagi Aku masih yang dulu Memiliki yang kumau Tak akan kulepas ikatan belenggu Jika kasih menemani selalu Pagiku rasa hampa Malampun gelap gulita Esok aku akan tersenyum Saat kau bawa hati ini kembali